Dukung Digitalisasi, BSI Hadir Jadi Sahabat Finansial, Sosial dan Spiritual
“Allahu Akbar, Allahu Akbar!”. Dari kejauhan, sayup-sayup kumandang adzan mulai terdengar. Saat itu waktu sudah menunjukan pukul 11:45 WIB. Waktu yang tepat untuk dikumandangkannya adzan pertama, sebagai seruan umat muslim untuk segera bergegas menuju Masjid untuk menunaikan sholat Jum’at.
Tampak dari arah selatan, Ahmad memarkirkan sepeda motor miliknya didepan Masjid Baitul Mansyurin, Kabupaten Bandung, Jumat (18/11). Baju koko putih lengkap dengan peci melekat pada dirinya. Tak lupa, ia juga menyemprotkan wewangian sebagai rangkaian sunnah sholat Jum’at.
Memasuki masjid, ia menoleh kanan-kiri. Sorot matanya langsung tertuju pada sepetak tempat kosong shaf pertama, tepat dibelakang kanan posisi khotib. Tak lama kemudian, sang muadzin kembali berdiri mengumandangkan adzan kedua, pertanda rangkaian sholat Jum’at segera dimulai. Sang khotib pun berdiri memberikan petuah pada para jamaah Masjid Baitul Mansyurin. Para jamaah menyimaknya dengan penuh khidmat.
Ahmad termenung saat mendengar isi petuah khotib yang menjelaskan keutamaan sedekah. Ia lantas bertanya kepada dirinya sendiri, “Kapan terakhir kali ia bersedekah?”. Ia kemudian berniat untuk menyiapkan sebagian rupiah yang tersisa dalam dompetnya, seusai menunaikan ibadah Sholat Jum’at. Rupiah itu akan ia masukan ke kotak amal yang berada di depan emperan masjid.
Usai Sholat Jum’at, Ahmad tidak langsung keluar masjid. Ia masih menunggu suasana agak lenggang, agar tidak berdesak-desakan saat mengambil sandal. Setelah menunggu cukup lama, ia akhirnya bergegas pulang. Saat di depan kotak amal, Ahmad megeluarkan dompetnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat isi dompet yang tersisa hanya selembar uang berwarna abu. Ia baru sadar, dirinya belum sempat menunaikan uang miliknya.
Kebingungan Ahmad terjawab oleh ingatan akan kemudahan layanan ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf) milik Bank Syariah Indonesia (BSI). Ia lantas mengeluarkan gadget dari dalam sakunya dan segera mengakses fitur Berbagi-Ziswaf untuk mensedekahkan sebagian rezekinya.
Sebagai nasabah, ia merasa terbantu oleh BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. Hal ini sejalan dengan ucapan Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada laman bankbsi.co.id. Ia menjelaskan BSI berkomitmen mengembangkan digital mobile banking dengan fitur lengkap untuk memudahkan segala kebutuhan nasabah.
“Akselerasi digital menjadi kunci kami untuk terus bergerak mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Kami ingin mempertahankan dan terus menumbuhkan kinerja positif ini ke depan. Sehingga kami bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di tanah air. Dengan hadirnya BSI, ekonomi syariah bukan sekadar alternatif, namun menjadi salah satu pondasi utama perekonomian Indonesia,” kata Hery.
Komitmen BSI tak hanya sebatas ucap belaka, Hary menjelaskan dengan hadirnya bank syariah terbesar di Indonesia, BSI berkomitmen membawa kemanfaatan luas bagi umat. Salah satunya melalui instrumen ZISWAF. Oleh karena itu, BSI hadir menjadi sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual, karena BSI hadir menjadi energi baru bagi Indonesia,” ucap Hery menekankan.
Dengan adanya layanan ini, masyarakat dapat menunaikan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf dimanapun dan kapanpun melaui dukungan digitalisasi.