Bangun Keluarga Sejahtera dengan “Ceria “, Cerdas, Inovatif, Amanah
Jakarta- DPP LDII berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) menghelat webinar dengan mengusung tema “Keluarga Ceria Indonesia Sejahtera”, pada Sabtu (26/03/2022). Webinar ini sebagai bentuk tindak lanjut dan implementasi dari kerjasama bidang pengembangan dan penguatan ekosistem ekonomi syariah antara LDII dengan BSI yang ditandatangani sejak Februari lalu.
Dalam sambutannya, Ketua DPP LDII, Ardhito Bhinadi menjelaskan bahwa ketahanan nasional tidak terlepas dari peran keluarga, karena ketahanan keluarga merupakan basis dari ketahanan bangsa. Keluarga merupakan pilar pertama dan utama dalam membangun bangsa dan merupakan unit terkecil yang menentukan bangsa.
“Ketika sebuah keluarga itu tangguh, maka insyaAllah negara juga akan tangguh. Ketika keluarga mandiri secara ekonomi, maka insyaAllah Indonesia juga akan mandiri secara ekonomi. Ketika keluarga ceria maka Indonesia akan sejahtera,’” jelas Ardhito.
Ardhito menambahkan, untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera maka dibutuhkan Keluarga yang “Ceria” (Cerdas, Inovatif, dan Amanah). Keluarga yang cerdas adalah keluarga yang menggunakan akal pikirannya untuk selalui memikirkan selauruh anggota keluarga, seimbang dalam urusan dunia dan agamanya.
“Bagaimana pendidikan anaknya kedepan, bagaimana urusan ibadahnya. Urusan dunia dan agamanya seimbang’”, ujarnya.
Sementara Keluarga yang Inovatif, adalah kelaurga yang senantiasa melakukan hal-hal baru untuk menumbuhkan keharmonisan dan ketahanan sosial-ekonomi keluarga, sehingga tercipta “Rumahku- surgaku”.
“Baik secara sosial maupun ekonomi, inovatif dan kreatif bisa menciptakan inovasi-inovasi dalam berkomunikasi dalam keluarga, maupun secara ekonomi, bahkan bisa memutar roda ekonomi keluarga, sehingga menjadi keluarga yang menghasilkan,” tambahnya.
Ketiga, keluarga yang amanah. Keluarga yang amanah merupakan keluarga yang mampu menjalankan peran masing-masing untuk menjaga harmoni kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK), Sri Tresnahati Ashar menegaskan petingnya komunikasi dan interaksi yang positif dalam keluarga untuk mewujudkan iklim keluarga yang kondusif.
“Komunikasi efektif dalam keluarga itu penting dalam membangun kebahagiaan keluarga. Dengan interaksi bahasa yang positif, maka akan terjalin iklim yang kondusif dalam keluarga,” jelas Sri.
Lebih lanjut, Sri mengatakan faktor ekonomi menjadi salah satu faktor penentu ketahanan keluarga “Ketahanan keluarga merupakan cara yang efektif untuk bertahan ketika keluarga menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, pembinaan karakter akan optimal jika dilakukan sejak usia dini melalui pembiasaan yang baik. “Karater itu dimulai dari perilaku. Jika kita menginginkan anak yang berperilaku positif, maka bimbing dia untuk berperilaku positif,” tegas Sri.
Sementara itu, Ketua Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah DPP LDII, KH. Aceng Karimullah menjelaskan bahwa keluarga bahagia ialah kondisi sebuah keluarga yang ideal yang terbentuk berlandaskan Al-Quran dan Sunnah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
“Sebagai wujud kesyukuran kita terhadap nikmat-nikmat Allah maka kita menjalani hidup ini dengan bahagia, dengan ceria,” jelas Aceng.
Pemberdayaan keuangan keluarga yang dijalankan bersamaan dengan kekuatan pola asuh karakter positif akan saling melengkapi dan berkaitan erat dengan keharmonisan dan ketahanan ekonomi keluarga. Pembangunan Keluarga merupakan isu strategis yang harus diperhatikan oleh semua pihak, agar dapat mewujudkan keluarga yang “Ceria” sehingga tercipta kesejahteraan bangsa. (Fitri/Lines)
Informasi ini menarik