Jawa Barat

LDII Jabar Beberkan 8 Program Kerja, Ini Isinya

LINESTV.ID, Bandung- Sebagai bagian dari elemen bangsa, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) semakin gencar berperan aktif berkontribusi membangun bangsa dengan mengimplementasikan 8 Program Kerja Unggulan LDII yang dideklarasikan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2018 lalu dan diperkuat pada Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII pada April 2021 silam.

Tak hanya berfokus pada bidang keagamaan, 8 Program Kerja Unggulan LDII juga merambah pada bidang lainnya. Kedelapan program Kerja Unggulan LDII tersebut dipaparkan oleh Ketua DPW LDII Jawa Barat, drg. H. Dicky Harun, Sp. Ort saat menghadiri Dialog Talkshow Kompas TV Jabar pada Selasa, (8/2/2022).

Sadar akan kemajemukan Indonesia sebagai negara multikultural dengan berbagai perbedaan suku, agama, ras, maupun antar golongan, menjadikan LDII berpegah teguh menganut prinsip NKRI harga mati. Hal ini dibuktikan dengan LDII yang menepatkan bidang Wawasan Kebangsaan menjadi dasar utama program kerja LDII.

“Betapa cintanya LDII terhadap bangsa ini, sehingga kita menempatkan kebangsaan menjadi program kerja utama. Kita tanamkan warga LDII baik yang generasi muda maupun yang senior, bahwa kita berada di negara yang multi-etnis, multi-agama, multi-bahasa kita tekankan untuk tetap mempertahankan bangsa ini tetap eksis” ujar Dicky.

Ia juga memaparkan pentingnya toleransi antara umat beragama. Perbedaan seharusnya tidak lantas menjadikan konflik maupun perpecahan, tetapi justru menjadi motIvasi mencapai persatuan dan kesatuan.

“Kita tidak bisa berdakwah, kita tidak bisa berkarya kalau bangsa ini ribut terus, ibadah menjadi tidak tenang, Kita sudah melakukan banyak hal untuk itu, salah satunya dengan melaksanakan pelatihan bela negara yang bekerjasama dengan Kodam III Siliwangi”, tekannya.

Selain itu, LDII menempatkan Pendidikan Keagamaan sebagai program kerja unggulan selanjutnya. Sebagai Lembaga Dakwah, tentunya sudah menjadi tupoksi utama bagi LDII untuk menyebarkan dakwah. Dakwah yang disebarkan oleh LDII tak hanya menyasar pada kajian umum saja, namun juga disesuaikan dengan kebutuhan umat.

“Kalau dakwah dengan bil lisan dengan ucapan saja kita mengadakan pengajian umum, dan pengajian tematik. Pengajian umum ini seminggu bisa tiga kali. Kalau pengajian tematik ada pengajian Haji, Pengajian ibu-ibu, pengajian remaja, praremaja, caberawit. Bahkan kemarin kita baru bekerjasama dengan DP3AKB mengadakan pengajian khusus bagi single parent”, papar Dicky.

Selain Dakwah secara lisan (dakwah bil lisan), LDII juga menyebarkan dakwah secara perbuatan (dakwah bil hal). “Kita tidak hanya berdakwah memberikan Ilmu saja, tetapi memberikan suri tauladan kepada masyarakat, ditanamkan bahwa agama dan ilmu yang dipahami ini harus dimalkan”, jelasnya.

Selain itu, melalui pengajian, LDII menyiapkan generasi emas dengan mencanangkan program “Tri Sukses Generasi Penerus” yang meliputi Alim-Faqih, Berakhlakul Karimah, dan Mandiri.

“Banyak sekali orang yang berilmu, namun jiika tidak dibarengi dengan faqih, dengan kepahaman, maka ilmunya tidak akan teraplikasi. Kemudian warga LDII harus mandiri, bekerja sendiri, kalau bisa memberikan pekerjaan bagi orang lain, dan budi luhur, warga kita harus bersikap sopan santun andap-ashor, budi luhur, “ tambahnya.

Dalam bidang Pendidikan Karakter, LDII menyiapkan generasi penerus dengan karakter Profesional-Religius. Profesional dalam bidangnya, yakni memiliki kecakapan yang lebih dalam bidang yang digeluti. Ditambah lagi religius yakni bersifat keagamaan. Bisa membawa nilai-nilai kebaikan yang ada di dalam agama dalam kehidupan sehari-hari.

“Warga LDII harus memilki ilmu pengetahuan yang tinggi. Kita mendorong di LDII untuk tumbuh lembaga-lembaga pendidikan. Kita menggabungkan 2 lembaga pendidikan, jadi di dalam sekolah ada pondok pesantren, dan di dalam pondok pesantren ada sekolahan”, jelas Dicky.

Lebih lanjut, LDII juga mengembangkan bidang kesehatan. LDII terus mendorong program-program pemerintah dalam penggunaan obat herbal, berdampingan dengan penggunaan obat konvensional.

“Bagaimana kita mengoptimalkan kekayaan bangsa kita yakni dengan rempah-rempah digiring menjadi kesehatan alamiah melalui obat herbal”, paparnya.

Terlebih, Pandemi Covid-19 membuat kesehatan masyarakat Indonesia kian menurun. Tak hanya berfokus pada kesehatan herbal, LDII juga berperan aktif membantu pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi nasional.

“Dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) melaksanakan vaksinasi hingga 3 bulan di Ponpos Minhajurrosyidin, bahkan hingga didatangi oleh Menteri kesehatan, Panglima TNI, Kapolri karena mencapai hingga 24.000 dosis vaksin”

Program vaksinasi yang digelar oleh LDII juga tak hanya dijalankan oleh DPP saja, Dicky menjelaskan, di level Provinsi, pihaknya juga telah menggelar vaksinasi massal.

“Untuk Jawa Barat, kita melaksanakan dua kali, yang pertama vaksinasi di Medika Antapani 1500 dosis, dan yang kedua kita melaksanakan di Pondok Pesantren Sumber Barokah Karawang, hingga 1000 Dosis yang bekerjasama dengan BIN (Batan Intelegen Negara). Tak hanya itu, kemudian vaksinasi juga diikuti oleh 14 Kabupaten di seluruh Jawa Barat.” Ujar Dicky.

Sementara itu, dalam bidang Teknologi Digital, LDII maka LDII mengupayakan agar penggunaan teknologi digital hendaknya lebih diarahkan pada hal-hal yang sifatnya produktif dan positif, bukan hanya pada yang konsumtif. LDII mendorong warganya untuk mampu menguasai teknologi digital dan memanfaatkan social media dengan baik dan bijak.

“Walaupun di masa pandemi, Pengajian di LDII tidak pernah berhenti, tapi caranya kita rubah dengan cara digital, cara online. Bahkan ibu-ibu dipelosok pun sudah mampu mengoperasikan dengan mengikuti pengajian secara online”, jelasnya.

Teknologi Digital rupanya tak hanya dimanfaatkan oleh LDII sebagai sarana menggelar pengajian secara online. Saat ini, pihaknya telah melaksakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) kinerja DPD LDII se-Jawa Barat secara daring.

“Kita tahu kinerja DPD Kabupaten dan Kota se-jawa Barat melalui online. Laporan dilaksanakan semua dalam digital. Kita harus masuk ke dunia digital dan kita harus siap. Jangan sampai kita dikalahkan oleh orang hanya karena ketidaktahuan kita pada dunia digital” tegas Dicky.

Pada bidang perekonomian, LDII akan terus mendorong bahwa perekonomian seyogyanya disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan melalui pengembangan ekonomi syariah.

“Alhamdulillah di kita sudah tumbuh BMT-BMT (Baitul Mal waTamwil) dimana kita menjalankan kegiatan kita secara syariah” jelasnya.

Pengembangan Ekonomi Syariah oleh LDII tersinergikan dengan baik mulai dari tingkat Pusat hingga menjalar ke tingkat PC dan PAC (Tingkat Kecamatan/kelurahan).

“Secara luas kita perkenalkan kepada masyarakat untuk menggunakan perbankan syariah, termasuk didalamnya kita membuat penguatan di setiap PC/PAC itu ada UB (Usaha Bersama) yang menjual kebutuhal pokok, atau perkreditan secara syariah. Sementara di Pusat kita sudah meluncurkan platform digital pikub.com”, ujar Dicky.

Energi baru terbarukan menjadi fokus bidang program unggulan LDII selanjutnya. LDII terus mendorong agar energi baru dan terbarukan ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan, mengingat potensinya yang sungguh sangat massif di Indonesia, dan hingga saat ini, masih kurang dioptimalkan.

“Di Pondok Pesantren Pusat LDII, di Kediri itu sudah menggunakan energi solar, dan dalam waktu dekat Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta juga akan menggunakan energi baru terbarukan”

Tak hanya energi baru terbarukan, LDII juga mendorong warganya untuk menghemat energi. “Untuk tingkat masyarakat rumah tangga bisa melaksanakan energi baru terbarukan paling tidak bisa menghemat eergi”, tambahnya.

Sementara itu, pada Bidang Pangan, LDII mendorong agar Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangaan dengan mengoptimalisasikan lahan-lahan tidur menjadi lahan produktif sehingga dapat mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia.

“Kita kemarin sudah melaksanakan penanaman pohon, yang ditanam adalah pohon produktif, pohon yang berbuah sehingga hasilnya bisa dirasakan masyarakat” tegas Dicky.

Kedelapan program Unggulan LDII ini merupakan kontribusi LDII dalam memberikan jawaban dan solusi terhadap permasalahan bangsa yang diimplementasikan melalui Karya, Kontribusi, dan Komunikasi.

“Sekecil apapun warga LDII maupun institusi mulai dari DPP, DPW, maupun sampai kebawah itu harus punya karya. Karyanya itu harus terkontribusikan kepada masyarakat. Dan Komunikasi, dimana kita harus bisa berkomunikasi dengan siapapun baik secara vertikal dengan pemerintah, maupun secara horizontal dengan NU, Muhammadiyah, dll dalam naungan MUI”, ujarnya.

Hadir ditengah-tengah masyarakat sejak 1 Juli 1972, LDII terus berupaya menjadi elemen bangsa yang yang berperan aktif dalam pembangunan nasional.

“Kalau penasaran dengan penerapan Karya, Kontribusi, dan Komunikasi LDII, silahkan datang ke pengajian LDII. Kita bisa sama-sama dududk sebagai anak bangsa yang punya keinginan sama memajukan Indonesia, memajukan Jawa Barat menjadi Jawa Barat Juara Lahir Batin”, tutup Dicky. (Fitri/Lines)

Leave a Reply