Ecoprint Karya Warga LDII Eratkan Kolaborasi UGM dan Leiden University
LINESTV.ID, Yogyakarta – Fakultas Kehutanan UGM semakin erat berkolaborasi dengan Institute of Biology Leiden (IBL), Faculty of Science, Leiden University (LU). Kerja sama ini dalam rangka memetakan dan melestarikan flora hutan tropika Indonesia. Baru-baru ini tiga akademisi Fakultas Kehutanan UGM mengikuti training internasional mengenai identifikasi jenis-jenis tumbuhan tropika yang diselenggarakan oleh Hortus Botanicus Leiden (HBL). Ketiganya adalah Atus Syahbudin, Ph.D. (dosen), Ir. Siti Maimunah, M.Sc. (mahasiswa Doktor Ilmu Kehutanan) dan Abdul Rahman Sidiq, S.Hut. (mahasiswa Master Ilmu Kehutanan). HBL yang dibangun sejak 1590 saat ini dikelola oleh IBL. Training selama Bulan Januari 2022 tersebut meliputi pemberian materi kelas, kunjungan lapangan di Hortus Botanicus Leiden, Hortus Botanicus Utrecht, dan Naturalis Biodiversity Center, serta pertemuan kerja sama.
Pertemuan kerja sama diadakan di lantai 2 glass house HBL. Wakil Direktur HBL, Peter Inklaar hadir dan menyepakati peningkatan kerja sama dengan UGM, antara lain: post doctoral, pengajuan Erasmus student mobility, dan research collaboration.
“Dengan senang hati, mari kita melanjutkan kerja sama ini. Kami sangat berbangga dapat menerima Saudara dalam Tropical Plant Families Course,” kata Peter, 26 Januari 2022.
Pada waktu itu, Atus menyerahkan cinderamata berupa kain ecoprint bermotif daun kepada Peter. Siti dan Sidiq memberikan pula kain jarik dan batu permata berwarna ungu dari Kalimantan. Menurut Atus, yang kedapuk pula sebagai Ketua DPW LDII DIY, ecoprint tersebut merupakan karya warga LDII di Omah Fatma. Kainnya bercorakkan dedaunan tropika seperti daun jati (Tectona grandis), leda (Eucalyptus deglupta), jarak kepyar (Ricinus communis), kepuh (Sterculia foetida), bayur (Pterospermum javanicum), sawo Kecik (Manilkara kaki), dan lain-lain. Sejak tahun lalu, Fakultas Kehutanan UGM berkolaborasi melalui tridarma pengabdian dengan Omah Fatma (IG: omah_fatma) dan ormas Islam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY untuk membangun Laboratorium Tanaman Ecoprint di Bumi Perkemahan Dewaruci, Pantai Selatan Yogyakarta. Inisiasinya bersamaan dengan momentum peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2021 DPP LDII yang diresmikan oleh Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiantoro, STP, M.Sc.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Dendrologi, Atus merasa sangat senang dapat mengikuti winter break course ini. Dendrologi yang mempelajari dasar-dasar pengenalan jenis pohon memerlukan pengayaan ilmu pengetahuan, baik penegasan keilmuan dari dosen pengampu berkelas dunia maupun kunjungan lapangan di kebun-kebun botani bersejarah.
“Universiteit Leiden berdiri sejak 1575. Hampir bersamaan dengan pembukaan Alas Mentaok di Bumi Mataram. Pada 1590 HBL mulai dimapankan oleh Clusius. Ini termasuk awal mula ilmu botani dikembangkan oleh para pecinta tumbuhan. Lalu, 18 Mei 1817 diikuti oleh peresmian Kebun Raya Bogor. Tentu kesemuanya itu menjadi sejarah yang sangat menarik dan penting untuk diambil hikmahnya saat ini,” ungkap Atus yang juga meneliti tumbuhan mentaok dan flora sumbu filosofi Yogyakarta.
Yogyakarta dan Leiden memiliki beberapa kemiripan. Keduanya merupakan kota bersejarah, kental akan kebudayaan lokal, dan tempat berdirinya kampus tertua, yakni LU dan UGM. Pengalaman LU dalam memanejemen HBL akan dapat membantu Fakultas Kehutanan UGM dalam pengelolaan hutan pendidikan pada khususnya, serta pengembangan kebun botani UGM, restorasi Alas Mentaok dan flora sumbu filosofi Yogyakarta secara umum.
Sementara itu Direktur HBL, Prof. Paul Kessler mengapresiasi pelaksanaan training ini. Paul yang pernah lama meneliti di Kalimantan Timur mengharapkan pula, hasil pelatihan dapat meningkatkan pemahaman yang lebih baik terhadap evolusi tumbuhan tropika.
“Saya sangat mengapresiasi dan semoga hasilnya dapat membantu meningkatkan pemahaman akan keluarga tumbuh-tumbuhan tropika. Anda pun semakin menghargai keanekaragaman tumbuhan. Jangan ragu untuk mendiskusikan pula kerja sama lainnya,” harap Paul, 2 Februari 2022.
Mengakhiri sesi pelatihan, Siti berterima kasih atas pengalaman yang luar biasa di HBL. Menurut dosen INSTIPER Yogyakarta ini, materi training mampu menyegarkan wawasan ilmu pengetahuan botaninya. Ia pun berharap suatu hari nanti dapat melanjutkan post doctoral program di LU.