Hari Maritim Nasional

Indonesia dikenal sebagai “Negara Maritim” berdasarkan struktur geografis yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan.

Menurut Ketua DPP LDII Prof. Dr Singgih Tri Sulistiyono M.hum, yang juga Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, nenek moyang bangsa Indonesia pada abad pertengahan adalah penguasa maritim. Dua kerajaan besar kala itu, Sriwijaya dan Majapahit berhasil memanfaatkan samudera untuk meneguhkan kekuasaannya.

Ia menambahkan, Kerajaan Majapahit berhasil mensinergikan daratan dengan lautan dan Sriwijaya yang responsif dengan lingkungan geostrategis. Sehingga, keduanya pernah diakui sebagai kerajaan bahari terbesar di Asia Tenggara dan berkembang menjadi kerajaan dengan wilayah kekuasaan luas.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri menjelaskan, Indonesia bisa disebut negara maritim, bila dengan kekuatan dan kemajuan teknologi maritimnya, dapat memanfaatkan potensi laut yang dimiliki secara sinergis. Caranya, dengan pembangunan wilayah pesisir dan lautan secara terpadu dan berbasis inovasi.

Ia juga menjelaskan, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus didahului pembenahan kebijakan dan implementasi manajemen untuk mencapai lima tujuan.

Pertama peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya, dan stakeholder lainnya. Kedua peningkatan daya saing dan kontribusi sektor laut. ketiga peningkatan kecerdasan dan kesehatan bangsa dengan mengonsumsi ikan. Keempat pemeliharaan daya dukung dan kualitas ekosistem laut, pesisir dan air tawar. Kelima menjadikan laut untuk memperkokoh kedaulatan dan kesatuan wilayah NKRI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat